Pertemuan kami berawal dari takdir belajar di satu kelas yang sama selama 2.5 tahun di salah satu MAN di Kota Jakarta. Komunikasi yang terjadi hanya sebatas pertemanan yang mengerjakan dan berdiskusi perihal tugas sekolah bersama teman-teman sekelas.
Qadarullah meski dari jalur masuk yang berbeda, kami melanjutkan kuliah di kampus yang sama: Institut Pertanian Bogor, Jundi di Fakultas Perikanan, dan Adilah di Fakultas Peternakan. Di tahun pertama, kami bergabung di Lembaga Dakwah Kampus yang sama dan menjalankan amanah di divisi masing-masing tanpa banyak berinteraksi.
Tahun berikutnya, Adilah tidak melanjutkan di LDK dan mengambil amanah di BEM Fakultas hingga tahun ketiganya, sedangkan Jundi terus beramanah di LDK. Pertemuan dan komunikasi selama di kampus sangat minim, sesekali berkumpul dengan teman-teman MAN yang juga berkuliah di IPB, atau hanya sekedar berpapasan di forum-forum lintas fakultas.
Setelah lulus dari IPB pada Juni 2021, kami hanya bertemu beberapa kali di agenda reuni kelas MAN, atau pada agenda berkumpul dengan kawan-kawan kampus di berbagai kegiatan seperti halal bihalal, olahraga, dua kali satu tim pendakian, dan kegiatan silaturrahim lainnya tanpa banyak berinteraksi lebih.
Saat pendakian di Gunung Lawu, Jundi berada di satu tim pendakian yang sama dengan senior kami saat di kampus (yang juga dekat dan merupakan partner bisnis Adilah) yang tanpa sepengetahuan Adilah ternyata merekomendasikan nama Adilah untuk dicoba proses taaruf oleh Jundi. Namun rekomendasi itu baru sebatas diterima oleh Jundi dan belum tuntas ditindaklanjuti.
Senior Kampus yang sama, saat mengetahui bahwa Adilah dan Jundi sudah sama-sama siap untuk menikah, meminta CV kami dan menukarkannya tanpa kami tahu sebelumnya CV siapa yang akan diberikan. Setelah CV ditukarkan dan kemudian dipelajari, Adilah dan Jundi memutuskan untuk melanjutkan proses tersebut.
Jundi berkunjung pertama kali untuk bertemu dengan kedua orang tua Adilah setelah pertukaran CV dan dirasa ada kecocokan sehingga Jundi melanjutkan proses untuk taaruf dengan keluarga.
Jundi kembali berkunjung ke rumah Adilah untuk bersilaturrahim dan berdiskusi dengan Adilah serta kedua orang tua terkait proses selanjutnya
Adilah berkunjung ke rumah Jundi untuk taaruf dengan orang tua dan keluarga Jundi.
17 Agustus
Pertemuan lanjutan dilakukan oleh Jundi bersama kedua orang tua mengunjungi keluarga inti Adilah sepulangnya orang tua Jundi dari Tanah Suci, yang pada momen tersebut disepakati waktu untuk lamaran.
Jundi bersama keluarga datang melamar Adilah. Dalam suasana yang khidmat dan sederhana, dua pihak keluarga menyepakati untuk melangsungkan akad nikah serta walimah pada tanggal 9 November 2024.
Selama proses ta’aruf di tahun 2024 ini kami selalu berupaya untuk meminimalisir dan membatasi interaksi, mengupayakan komunikasi hanya melalui perantara, dan bertemu pun karena tanpa sengaja dalam kegiatan-kegiatan komunitas/undangan pernikahan kawan-kawan kami. Semoga ikhtiar baik kami ini, Allah ridhoi dan menjadi inspirasi.