Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah menjadikan hambanya hidup berpasang-pasangan. Dengan memohon Ridho, Rahmat, dan Berkah Allah SWT, kami bermaksud untuk mengundang Saudara/i dalam acara pernikahan yang kami selenggarakan.
Erik
Erik Widianto
Putra Pertama dari (Alm.) Bapak Bambang Sucipto & Ibu Mujiati
Widi
Widi Alfrida Pramesti
Putri Pertama dari Bapak Milono & Ibu Asih Wulanti
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
(Q.S. Ar-Rum: 21)
RANGKAIAN ACARA
Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Wedding (Akad)
(For family member only)
Sabtu, 26 April 2025
13.00 - 15.00 WIB
Gemintang Sawangan Depok Jl. Raya Muchtar, Sawangan Lama, Kec. Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16517
Awalnya, hubungan kami dimulai dari obrolan seputar pekerjaan. Aku (🧕🏻) cuma ingin belajar tentang automation, tapi entah kenapa dia (🧔♂️) selalu punya alasan untuk ngajak diskusi. Katanya sih buat kerjaan, tapi kok intens banget? Dari situ, percakapan kami terus berlanjut, makin sering, makin seru, dan makin jauh dari urusan kerja.
– Bonding Phase –
Lama-lama, aku sadar dia ini suka modus ngajak meeting terus. Tapi kalau ditanya, jawabannya selalu “ini serius buat kerjaan.” Tapi apakah benarrr hanya untuk pekerjaan? Hahahaha. Dari yang awalnya cuma bahas pekerjaan, tiba-tiba obrolan jadi lebih personal. Ada sesuatu yang pelan-pelan berubah, tapi kami masih pura-pura nggak sadar.
– Meet-Up Stage –
Sampai akhirnya, aku ada rencana refreshing dan nanya “must visit place” di Malang ke dia. Saat itu ada 2 opsi, antara ke Malang/Kawah Ijen. Dia nawarin “Ke Malang aja, ntar tak ajak jalan2” Hahahaha yap akhirnya aku ke Malang.
– Playful Connection –
Setiap hari, ada aja alasan buat saling balas komentar atau ngechat duluan. Aku mulai ngeh kalau dia memang sering cari-cari celah buat ngobrol, dan jujur aja, aku juga nyaman sih chattan sama dia. Hubungan kami makin ringan dan penuh candaan, tapi di balik itu, ada sesuatu yang lebih dari sekadar bercanda.
– Officializing Stage –
Sampai akhirnya, di Paralayang, dia tiba-tiba ngomong serius. Aku kira dia cuma nostalgia soal gimana kami pertama kenal, ternyata ujung-ujungnya… dia nembak! Katanya, daripada aku terus-terusan disakitin, mending sama dia aja. Aku kaget, tapi juga ketawa, karena ini menjelaskan kenapa dia begitu ngotot ngajak ke Paralayang hari itu, tempat para fakboi di Malang hahaha. Then we committed to each other on February 22, 2024
– Engagement Phase –
Beberapa bulan setelah itu, tiba-tiba dia bilang, “24 November aku ke rumahmu ya sama keluargaku, mau ngelamar.” HAH??? Nggak nyangka kalau semuanya bakal secepat ini. Tapi aku tahu dia serius. Ok, we are officially engaged
– Countdown to the Big Day –
Dan sekarang, kami tinggal menghitung hari menuju pernikahan. Semua persiapan sudah berjalan, dan rasa deg-degan mulai muncul. Dulu, siapa sangka obrolan tentang automation ini bakal membawa kami sampai ke titik ini?
Perjalanan ini penuh dengan kejutan, tawa, dan momen-momen nggak terduga. Tapi satu hal yang pasti: dari awal sampai sekarang, kami sama-sama tahu kalau ini bukan sekadar kebetulan. Ini adalah kisah dua hati yang akhirnya menemukan rumahnya sendiri. 💍✨
“Through laughter and tears, in sunshine and rain, our love remained constant, never in vain. In your eyes, I found my way —my Valentine, forever and always.”
Wedding Gift
Do'a restu keluarga, sahabat, serta rekan-rekan semua di pernikahan kami sudah sangat cukup sebagai hadiah, namun jika memberi merupakan tanda kasih, kami dengan senang hati menerimanya dan tentunya semakin melengkapi kebahagiaan kami.